
Perkembangan
sarana dan prasarana di Sulawesi Selatan (Sulsel) cukup pesat dari tahun ke
tahun. Kondisi demikian agak berbeda kondisi dua provinsi yang lainnya yakni
Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Sulawesi Utara (Sulut). Hal itu terlihat dari
fakta di lapanngan. Di Sultra misalnya, banyak sekali daerah atau wilayah yang
infrastruktur jalannya sangat memprihatinkan. Seperti di Kolaka hingga daerah
terpencil. Betapa tidak? Daerah yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi
Sultra ini seringkali jadi cemohan masyarakat. Pembangunan infrastruktur
utamanya jalan sampai ke pelosok desa tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
Kondisi
demikian juga terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng) sejumlah jalan rusak
menghiasi provinsi. Tidak hanya terjadi di daerah pedesaan akan tetapi pusat
kota juga sering ditemui kondisi yang hampir sama. Beruntunglah di Sulawesi
Selatan (Sulsel). Propinsi yang dipimpin Syahrul Yasin Limpo (SYL) ini terus
melakukan pembenahan segala bidang, termasuk infrastruktur. Sejak memipin
Sulsel, tage line Don't Stop Komandan ini berhasil memajukan Sulsel utamanya
infrastruktur jalan. Sepanjang Jalan Makassar hingga Pinrang yang juga
perbatasan dengan Sulbar kondisinya sangat baik.
Kondisi
jalan baik membuat Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung pekan
lalu memberikan apresiasi tersendiri terhadap pembangunan di Sulsel. Khususnya
sektor sarana dan prasarana infrastruktur.
Terima
Kasih Perbankkan
Apa
kunci Sulsel sehingga andal dalam infrastruktur? Salah satu penyebabnya yakni
dukungan dari perbankan. Hal itu terlihat dari realisasi kredit konstruksi
terus membumbung tinggi. Dari data yang diperoleh bahwa kredit konstruksi
Sulsel tumbuh 9,94%. Saya melihat kinerja proyek konstruksi di Sulsel selama
2013 lalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Itu terlihat dari
realisasi kredit sektor konstruksi yang terus mengalami penaikan. Tahun lalu,
kinerja pertumbuhan kredit tumbuh sekitar 9,94%.
Berdasarkan
data yang dihimpun bahwa terjadi pertumbuhan secara signifikan terhadap usaha sektor
jasa konstruksi. Ini menandakan bahwa perbankan sangat peka dan menganggap
konstruksi menjadi lahan bisnis yang terus dikembangkan. Peranan sektor
konstruksi memberi andil yang cukup besar terhadap pertumbuhan roda
perekonomian Sulsel.
Berdasarkan
data perbankan Bank Umum Sulsel, angka kredit di sektor konstruksi Sulsel naik
sebesar 9,94% (yoy) pada Desember 2013. Pada Desember 2010 angka kredit
konstruksi sebesar Rp2,678,566 terus mengalami penguatan. Sebesar Rp3,127,318
pada Desember 2011, Rp3,847,959 di Desember 2012 dan Rp4,230,583 T di Desember
2013.
Sebagai
gambaran, angka kredit konstruksi dimulai bulan Maret 2013 sebesar Rp3,83
triliun Juni sebesar Rp4,04 triliun, September Rp4,404 triliun Oktober
Rp4,173,29 triliun, November Rp4,168,26 triliun, dan Desember sebanyak Rp4,2
triliun.Walaupun di Oktober 2013 terjadi penurunan, namun diakhir tahun 2013,
kembali terjadi peningkatan angka kredit konstruksi.
Pembangunan
di Sulsel tidak hanya dilakukan bagian Utara, akan tetapi merata sampai di
Selatan meliputi Gowa, Takalar, Jeneponto hingga Bantaeng. Saya kira apa yang
dilakukan SYL merupakan terobosan yang sulit tertandingi gubernur lainnya.
Hasilnya
juga tidak hanya dirasakan masyarakat Sulsel, akan tetapi pemerintah juga ikut
bangga. Raihan pertumbuhan ekonomi 7,90 persen merupakan sumbangan dari sektor
konstruksi. Mudah-mudahan ke depan SYL terus melakukan pembangunan. Satu lagi
proyek infrastruktur jalan yang akan dibangun yakni di Kabupaten Bone
menghubungkan Maros yakni poros Camba yang terkenal terjang jalanan. Tahun
depan proyek tersebut sudah mulai dikerjakan. Jika jalanan tersebut rampung
yakin bahwa Sulsel akan lebih maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar