Jokowi Capres dan Elektabilitas Caleg Sulsel



Keputusan PDIP pusat menunjuk Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menjadi calon presiden memberti arti tersendiri. Keputusan tersebut tentunya akan memberi efek terhadap Calon Legislatif (Caleg) yang sedang mencari simpatik . 
Seperti prediksi sebelumnya, PDIP menentukan pilihannya kepada mantan Walikota Solo ini menjadi calon presiden terbukti juga. Secara meyakinkan, Puan Maharani membacakan surat pemberian mandat kepada Jokowi, Jumat (14/3) kemarin.
Lantas bagaimana peta kekuatan politik setelah ditunjuknya Jokowi sebagai calon presiden?
Saya kira langkah tersebut sudah diprediksi sebelumnya. Dari segi peluang saya kira sudah tepat PDIP menunjuk gubernur yang suka blusukan ini. Diusungnya Jokowi, saya prediksi, bakal meningkatkan suara PDIP. Elektabilitas Jokowi selama ini terus melonjak, bahkan hingga melebihi angka 40 persen dan penetapan Jokowi dapat mendorong perbaikan citra partai di mata pemilih.
Untungkan Caleg Sulsel
Satu hal yang menarik kita simak di balik pencalonan Jokowi sebagai calon presiden yakni keberadaan caleg PDIP di daerah. Menurut saya pencalonan Jokowi akan memberi efek yang sangat besar. Pencalonan tersebut akan menambah amunisi caleg PDIP dalam pertarungan. Meski Jokowi baru satu kali datang ke Sulsel pasca pelantikan Gubernur DKI, namun popularitas Jokowi terus melonjak.
Tak bisa disangkal Jokowi muncul menjadi sosok panutan di Sulsel lewat gaya kepemimpinannya yang sering diberitakan media massa. Keputusan partai berlambang banteng tersebut, bakal dan harus dimanfaatkan caleg PDIP di Sulsel meraup suara. Jika dilihat dari peroleh suara PDIP di tahun 2009, partai yang dipimpin Zainal Basri Palaguna ini hanya meraih 3 kursi  di DPRD Provinsi, begitupula di DPRD Makassar hanya 2 kursi. Dengan adanya pencalonan tersebut diperkirakan mampu mendongkrak popularitas PDIP di Sulawesi Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar