Strategi Kelola Uang Bagi Entrepreneur Muda



 http://www.ncwd-youth.info/blog/wp-content/uploads/2011/09/ManagingMoney.jpg
Menjadi seorang entrepreneur bukan semata membangun niat mewujudkan impian bisnis. Akan tetapi menurut saya lebih dari itu. Dalam prinsip entreprenur hal yang sangat penting dilakukan yakni mengelola keuangan yang terstruktur dan bijak.
Namun, mengelola keuangan tidak seperti yang kita bayangkan. Tentunya, akan menemui beberapa kesalahan. Seorang pemula seringkali melakukan kesalahan dalam pengelolaan uang sehingga sulit melakukan penyimpanan dana guna investasi jangka panjang. Saya kira entrepreneur tidak ingin impian membangun wirausaha gagal di tengah jalan karena salah kelola keuangan. Berdasarka, analisa saya bahwa setidaknya ada beberapa tips menghindari salah kelola keuangan dalam bagi entrepreneur pemula.
1. Hindari Penghargaan untuk Diri Sendiri
Banyak entrepreneur pemula yang cepat merasa gembira dan bangga ketika bisnis yang dijalaninya menunjukkan kemajuan, umumnya mereka menunjukkannya dengan memberikan reward atau penghargaan terhadap diri sendiri. Sebab, reward tersebut tidak jarang berasal dari dana perusahaan yang dicatat layaknya bonus. Anda harus tegas dalam mengatur pendapatan pribadi dari usaha yang Anda jalankan dan tegas dalam menahan diri untuk tidak mengambil reward selama belum menyentuh titik balik modal. Ketika sudah tercapai pun tetap atur dengan cermat berapa jumlah rupiah yang hendak dikeluarkan sebagai reward agar tidak mengganggu keuangan bisnis Anda.
2. Buatkan Prioritas Usaha
Menjadi seorang pengusaha baru harus memiliki sikap prioritas utama. Prioritas utama seperti halnya ketika berwirausaha tentu improvisasi dalam menyajikan produk atau jasa yang ditawarkan adalah sebuah keharusan. Namun, harus selektif dalam menciptakan varian. Dalam hal ini jangan sampai justru terlalu banyak menghadirkan pilihan tawaran kepada konsumen, namun kurang mendapat sambutan. Hal ini bertujuan agar investasi yang dilakukan berjalan dengan maksimal.
3. Mempekerjakan karyawan yang kompeten
Saya kira menemukan karyawan yang kompeten dan sesuai dengan usaha yang dijalankan memang tidak mudah, namun selalu ada jalan untuk hal tersebut. Hal utama yang harus dikenalkan dan tanamkan pada karyawan adalah tentang detail usaha yang dijalankan, dari pra produksi, produksi, hingga pascaproduksi.
Jangan lupa juga untuk membicarakan dengan terbuka mengenai gaji yang disepakati bersama harus jujur dalam menjelaskan skema keuangan yang dirancang pada mereka. Hal-hal tersebut secara tidak langsung akan menanamkan rasa tanggung jawab pada diri karyawan yang dipekerjakan.
4. Jangan Hanya Asal Investasi
Seorang pengusaha muda harus menanamkan prinsip jangan asal investasi. Seperti diketahui bahwa investasi adalah salah satu instrumen penting dalam mengembangkan sebuah usaha. Hal yang patut diperhatikan ketika berinvestasi adalah prioritas yang dikaitkan dengan bisnis. Penting untuk melihat tingkat mendesak dari investasi yang direncanakan. Jika spekulasi profit yang ditawarkan tidak terlalu jauh dengan yang sedang jalankan saat ini, lebih baik ditunda.
5. Menabung Secara Berkala
Setiap orang pasti ingin mampu menghadapi situasi keuangan yang menguntungkan dalam hidupnya. Karena itu, mereka mengejar penghasilan yang tinggi agar merasa aman dengan kebutuhan hidupnya. Namun, apalah artinya gaji yang tinggi bila Anda tidak mampu menabung. Maka, yang lebih penting adalah bagaimana mampu mengelola keuangan dalam perusahaan. Sebaiknya lebih banyak menabung daripada membelanjakan uang. Boleh dibilang, inilah langkah fundamental menuju keuangan yang sukses.  Prinsip pertama ini dapat dipatuhi, tak peduli meskipun ada biaya-biaya tak terduga yang terjadi, misalnya biaya kesehatan yang tiba-tiba harus dipenuhi. Dalam kasus seperti ini, bisa saja seseorang memang mendahulukan pengeluaran untuk kesehatan daripada menabung.
6. Berupaya Menghargai Komitmen Uang
Ini artinya orang yang dengan segera bisa memenuhi kewajiban finansial akan menyadari bahwa semua upaya mereka itu lebih menguntungkan. Misalnya saja, membeli barang yang sedikit mahal dengan menggunakan kartu kredit, namun membayar lunas sebelum jatuh tempo. Maka, mendapatkan keuntungan dengan memperpanjang masa pembayaran barang tersebut.
7. Miliki Sikap Skeptis.
Dalam mengarungi jalan untuk menuju kesejahteraan, akan menemui berbagai godaan. Hindari godaan ini dengan menerapkan sikap skeptis. Misalnya, menahan godaan untuk berbelanja saat midnite sale (Anda meragukan bahwa harga yang terpampang merupakan harga yang memang sudah didiskon, sehingga layak atau tidak untuk dibeli. Tidak gegabah membuat investasi hanya karena dibujuk seorang teman atau keluarga. Berusaha memahami mengapa seseorang  yang tidak memiliki pengetahuan berani mempertaruhkan uang yang tidak sedikit untuk diinvestasikan. Bukan berarti tidak boleh, hanya saja selalu berpikir dua kali apakah godaan tersebut layak dituruti atau tidak.
8. Pensiun pada usia 50 tahun.
Pensiun dini memang didambakan banyak orang, dan tidak ada patokan khusus pada usia berapa mampu melakukannya. Memang masih perlu mempertimbangkan tahun-tahun yang akan jalani sesudahnya. Jika separuh awal dari hidup dihabiskan untuk mengumpulkan uang, masuk akal jika selama separuh hidup sesudahnya bisa mengandalkan uang yang telah kumpulkan itu. Kebanyakan orang yang sukses memang mengejar kekayaan selama mereka mampu.  Selamat mencoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar